Saya akan membahas tentang bagaimana melepaskan diri dari lawan atau disebut self-defence .
Tujuan ini adalah untuk menunjukkan keanekaragaman teknik karate – seperti serangan, tendangan, kuncian, lemparan, penghalang dan memegang.
Beberapa contoh dari self-defence
1. SOKUTO Geri
Serangan pada Lutut
Teknik ini cukup langka di Shorin ryu. Namun, tidak begitu langka di Goju dan sekolah Uechi. Point di sini adalah untuk mematahkan lutut lawan dalam konfrontasi jarak dekat.
Hal ini sangat penting untuk menggunakan hikite (tarik berlawanan dengan tangan Anda) dan menggunakan seluruh berat badan . Ini adalah teknik sangat menghancurkan. Bahkan jika Anda melewatkan lutut lawan, Anda dapat menghancurkan shin nya atau kaki.
Tips: Ketika melakukan sokuto jangan melihat ke bawah, karena ini akan mengungkapkan niat Anda. tetap pandang mata lawan.
Referensi kata: Pasai, Anan, Sanseiryu

2. juji uke
ORANG TUA MEMIKUL IKAN
Teknik kunci siku adalah bagian dari kata kushanku. Gerakan dalam kata ditampilkan sebagai jodan juji uke dan berbalik. gambar serupa ada di Bubishi.
Anda dapat menggunakan kunci ini sebagai pertahanan melawan pukulan roundhouse atau serangan pisau. Hal ini sangat penting untuk memegang lengan lawan dengan sangat kuat.
Tips: Daripada mematahkan sikutnya, Anda dapat mengambil kedua lengan dan melemparkan dia
Referensi kata: Kushanku

3. EKOR NAGA
Teknik melepaskan diri
Ini adalah aplikasi dari ryu no shita kamae- "sikap pertempuran lidah Naga" (kushanku).
Ketika seseorang mencoba untuk menangkap dan memelintir tangan Anda, Anda harus membalikan tubuh anda dan cambuk wajahnya dengan "tangan besi" (tetsui).
Tips: Anda harus dekat dengan lawan, sehingga tetsui Anda dapat mencapai wajahnya.
Referensi kata: Seisan, Kushanku

4. SOKUMEN Geri
tombak kaki
Teknik ini lebih banyak digunakan di masa lalu. Ujung kaki digunakan sebagai bidang kontak ketika menendang ke perut lawan.
Meskipun Geri sokumen terlihat tidak praktis dan menyakitkan, pada kenyataannya sangat efektif. Tentu saja, tendangan ini lebih berbahaya ketika Anda memiliki sepatu.
Tips: Anda tidak dapat menggunakan kekuatan yang sama pada sokumen Geri seperti halnya dalam mae Geri yang sederhana. Ini adalah kesalahan yang paling umum. Tentang kekuatannya, Anda harus sangat cepat dan akurat.
Refrence kata: Useishi, Chinto

5. SHOKEN
mata phoenix
Dalam Karate Okinawa Kuno, Shoken adalah tehnik paling mendasar.
Namun, shoken saat ini digantikan oleh "kepalan sederhana" (sei-ken), karena lebih mudah bagi pemula untuk belajar.
Sho-ken sangat menyakitkan ketika menyerang batang lawan . Sei-ken harus digunakan ketika menyerang hidung lawan, namun efektivitasnya terhadap batang lawan relatif kecil jika dibandingkan dengan shoken.
Kyusho: tenggorokan, ketiak, solar plexus, persimpangan jugularis, sternum (tulang dada).
Tips: Anda tidak perlu pukulan keras dengan shoken. Sebaliknya, Anda harus lebih fokus pada putaran pertama. Dengan rotasi yang tepat Anda akan menghasilkan kekuatan yang luar biasa.
Referensi kata: Seisan
1. MEIKYO
Meikyo berarti cermin membersihkan cermin (kembali mengasah tehnik Karate dengan latihan yang berulang untuk mendapatkan sebuah pengertian yang jernih tentang tehnik dan karakter Karate). Kata Shorei ini memiliki pengusaan tehnik dalam Kata Heian dengan bentuk Kata yang lebih lunak dan tenang. Nama asli Kata ini adalah Rohai. Kata ini merupakan Kata favorit Sensei Masatoshi Nakayama. Menurut cerita asli, Kata ini diambil dari sebuah tarian untuk meminta Tuhan memunculkan Dewa Matahari (Amaterasu) dari goa dimana dia bersembunyi.
Hal Penting
Memiliki 32 gerakan.
2. WANKAN
Wankan berarti “Mahkota Raja”. Kata Shorin ini tidak dijelaskan dalam buku The Best Karate. Wankan adalah Kata terpendek dari semua Kata aliran shotokan. Kata ini aslinya dipelajari di Tomari, terdiri dari gerakan lembut dan ringan dari apa yang sekarang kita lihat dalam kata aliran Shotokan.
3. JI’IN
Ji’in diciptakan sebagai sebuah penghormatan terhadap kematian dan ketenangan/ penuh kekuatan dari Gion. Nama aslinya tidak diketahui dan namanya mungkin diambil dari sumber yang sama dengan Gion. Pembahasan tentang ini belum selesai dalam buku The Best Karate.
1. NIJUSHIHO
Nijushiho berarti 24 (dua puluh empat) langkah (sekarang memiliki 30 gerakan, tetapi aslinya adalah 24 gerakan kaki). Makna dari Kata ini adalah sebuah gambaran alami aliran air atau ombak (kadang gerakannya lamban dengan segala keagungan, kadang kuat dan cepat). Kata ini merupakan Kata Shorin (meskipun ada yang mengklaim sebagai Kata Shorei). Kata ini adalah Kata favorit instruktur Frank Woon-A-Tai. Pada tahun1934 Guru Gichin Funakoshi memerintahkan Masatoshi Nakayama untuk mempelajari Kata ini dari Guru Shito-Ryu, Kenwa Mabuni. Kata ini secara bertahap disesuaikan dengan tehnik Shotokan.
Hal Penting
Penggabungan total dari bermacam kekuatan dan kecepatan (Masatoshi Nakayama mengingatkan bahwa kata ini dapat menyerupai sebuah “Tarian” tanpa kepandaian yang sempurna untuk melakukannya).
2. GOJUSHIHO-DAI
Gojushiho-Dai berarti 54 (lima puluh empat) langkah (sekarang 62 gerakan). Kata Shorin ini terinspirasi dari seekor burung yang menyerang musuh dengan ketajaman paruhnya. Nama lamanya adalah Useshi. Kata ini asli dari Cina dan dipelajari di Cina hingga abad ke-20. Masatoshi Nakayama juga mempelajari Kata Gojushiho ketika dia belajar Nijushiho dengan Mabuni.
Hal Penting
Dengan segala kelembutan dan tehnik aliran.
3. GOJUSHIHO-SHO
Gojushiho-Sho berarti kata terendah di Kata Gojushiho. Kata ini merupakan Kata Shorin yang terinpirasi dari seekor burung yang menyerang musuh dengan ketajaman paruh, sayap dan cakarnya. Kemampuan tehnik tingkat tinggi sangat dibutuhkan untuk memainkan atau mengerti Kata ini.
Hal Penting
Satu hal penting dalam Kata ini adalah tehnik tangan pedang. Memiliki 65 gerakan yang mudah dikacaukan dengan gerakan Gojushiho-Dai.
1. GANKAKU
Gankanku berarti “Burung Bangau Diatas Karang” (nama ini diambil dari salah satu posisi dalam Kata ini – ada posisi dimana seperti burung bangau dengan satu kaki, sebagai serangan dalam mempertahankan diri). Ini merupakan Kata yang sudah sangat tua, aslinya bernama Chinto, kemudian namanya diubah oleh Gichin Funakoshi. Kata ini disempurnakan oleh Yasutsune Itosu. Gankaku merupakan Kata Shorin (walaupun kadang dikatakan sebagai Kata Shorei).
Hal Penting
Keseimbangan dan tendangan kesamping. Memiliki 42 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
2. GION
Arti dari Gion (Kadang dibaca Jion) belum ditemukan. Ini merupakan Kata Shorei yang diberi nama setelah rahib Cina datang ke Okinawa. Gion juga merupakan nama pura di Jepang dan Cina. Dan Gion dikenal sebagai nama rahib Budha Suci. Nama Kata ini tidak mengalami perubahan. Gion dipelajari di Tomari. Versi lain dari Kata Gion ini juga dipelajari aliran Karate Wado-Ryu. Didalam mengambil nama dari rahib Budha Suci, Gion berkonotasi ketenangan, penuh kebanggaan, dan penuh kekuatan dalam mempelajarinya. Kata ini didemonstrasikan oleh Sensei Tanaka dalam buku The Best Karate.
Hal Penting
Ketenangan, gerakan penuh tenaga, dengan semangat bertarung yang hebat. Memiliki 47 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
3. CHINTE
Chinte berarti “Tangan Ajaib”. Kata ini merupakan Kata Shorin yang terdiri dari beberapa tehnik Cina yang tidak ditemukan dalam Karate Shotokan. Gichin Finakoshi mengganti namanya menjadi Shoin, tetapi kemudian kembali lagi kenama yang dahulu. Sangat sulit untuk menguasai pengunaan tenaga yang benar pada Kata ini.
Hal penting
Memiliki 33 gerakan.
4. UNSU
Unsu berarti “Tangan Bagaikan Awan”. Kata ini merupakan Kata Shorin tanpa diketahui asalnya. Tangan dengan arti tehnik tangan menyapu lawan seperti awan terbelah pisau dilangit. Masatoshi Nakayama mengingatkan bahwa Kata Unsu terlihat bagaikan “Burung gagak yang menakutkan mencoba menari “, jika Kata Heian, Kanku-Dai, Empi dan Gion sebelumnya telah dikuasai.
Hal Penting
Lompatan Tinggi dan rendah, tenik menendang, berpura-pura dan menggunakan beberapa bagian tubuh sebagai senjata. Memiliki 48 gerakan.
5. SOCHIN
Sochin berarti perasaan/keadaan tenang ditengah orang (dan nama ini diambil dari posisi utama didalam Kata ini). Kata Sochin merupakan Kata Shorei, dimodifikasi oleh Yoshitaka Funakoshi (anak dari Gichin Funakoshi).
Hal Penting
Lamban, gerakan penuh tenaga dan sikap sochin ( juga disebut sikap fudo-dachi ). Memilki 40 gerakan.
1. JITTE
Jitte (kadang dibaca Jutte) berarti tangan sepuluh atau keajaiban sepuluh. Kata Shorei ini berasal dari Tomari. Kata ini mungkin diperagakan dengan tongkat di tangan. Nama Kata ini tidak mengalami perubahan (hanya Jitte dan Gion yang tidak mengalami perubahan).
Hal Penting
Rotasi pinggul, dan tangkisan dengan tongkat. Memiliki 24 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
2. HANGETSU
Hangetsu berarti Bulan Separuh/Setengah Bulan (berarti juga nama sikap utama dalam Kata). Kata ini adalah asli Cina dan nama aslinya adalah Seisan atau Seishan. Kata ini diperagakan pertama kali di Tomari. Kata ini adalah Kata Shorei.
Hal Penting
Pemekaran/penciutan, putaran lengan dan pergerakan kaki serta pernapasan. Memiliki 41 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
3. EMPI
Empi (kadang disebut Enpi) berarti Burung Wallet Terbang. Kata Shorin ini dipelajari teutama di Tomari (hingga Restorasi Meiji, disebarkan ke Shuri dan Naha). Kata ini sebelumnya dikenal dengan nama Wansu atau Wanshu (Setelah seorang ahli beladiri Cina datang ke Okinawa ). Nama Kata ini diganti oleh Gichin Funakoshi. Yasutsune Itosu membuat perbaikan yang sangat berarti dari gerakan Kata yang asli.
Hal Penting
Tinggi rendah posisi badan, gerakan yang cepat (kecepatan). Memiliki 37 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
1. BASSAI-DAI
Bassai-Dai berarti menghancurkan pertahanan musuh dengan kecerdikan dan menemukan kelemahan lawan (kebanyakan mengartikan “Gempuran Yang Sangat Kuat”). Kata ini dipelajari pada tingkat Kyu 3 hingga tingkat Shodan (Dan I). Aslinya disebut Passai, Kata ini pertama kali diperlihatkan di Tomari dan Shuri. Bassai-Dai adalah Kata Shorin.
Hal Penting
Rotasi Pinggul, kekuatan penuh, semangat yang kuat dan luapan tenaga, ketidak-untungan harus menjadi keuntungan. Memiliki 42 gerakan, dengan waktu aplikasi 60 detik.
2. BASSAI-SHO
Bassai-Sho berarti lebih rendah dari Bassai-Dai. Kata Shorin ini diciptakan oleh Yasutsune Itosu. Kata ini lembut, tetapi penuh tenaga walaupun tidak seperti Bassai-Dai.
Hal Penting
Tangkisan yang sangat kuat dan serangan balik yang sangat tajam. Memiliki 27 gerakan.
3. KANKU-DAI
Kanku-Dai berarti melihat dunia atau langit (dari gerakan pertama). Kata Dai menunjukkan bahwa Kata ini merupakan Kata Kanku terhebat. Kanku-Dai bernama asli Kushanku, nama seorang ahli bela diri Cina yang datang ke Okinawa pada abad ke-18. Kata ini merupakan Kata favorit dari Gichin Funakoshi dan Kata ini yang beliau pilih untuk di demonstrasikan diluar Okinawa. Gichin Funakoshi yakin bahwa Kanku-Dai memiliki semua element dasar dari Karate Shotokan. Kata ini juga merupakan favorit Sensei Okazaki yang mendemonstrasikan kata ini di buku The Best Karate. Kata ini juga menjadi bahan ujian sebagai Kata kedua dalam Ujian Nidan (Dan II).
Hal Penting
Tehnik yang cepat dan lamban, penuh tenaga dan lembut, pemekaran dan penciutan, dan lompatan dan membungkuk. Kata ini digunakan jika benar-benar terkepung oleh musuh. Keadaan/situasi juga merupakan hal penting, karena panjangnya Kata. Memiliki 65 gerakan dengan waktu aplikasi 90 detik.
4. KANKU-SHO
Kanku-Sho berarti Kata terendah didalam Kata Kanku. Kata Shorin ini merupakan perpaduan antara Heian Yondan dan Kanku-Dai.
Hal Penting
Penggunaan tenaga dengan benar, kecepatan dan pemekaran/penciutan dari otot. Memiliki 47 gerakan.
1. TEKKI SHODAN
Tekki berarti kuda besi atau posisi berkuda. Tekki Shodan adalah Kata Tekki pertama dalam seri Kata Tekki. Kata Tekki adalah Kata Shorei, menggambarkan kekuatan, tehnik yang penuh tenaga. Kata Tekki diciptakan dan direvisi oleh Yasutsune Itosu. Gichin Funakoshi menghabiskan waktu tiga tahun untuk belajar dan menguasai masing-masing Kata Tekki ini (pada waktu itu, setiap murid menghabiskan beberapa tahun untuk mempelajari Kata). Tekki Shodan mempunyai nama asli Naihanchi dan diperkenalkan oleh Yasutsune Itosu, Tekki Nidan dan Sandan diciptakan oleh Yasutsune Itosu. Belum ada penjelasan yang memadai kenapa Tekki memiliki perlintasan gerakan satu garis, meskipun kadang terpikir dilakukan dengan baju besi dan/atau diatas punggung kuda (hal ini tidak bisa diaplikasikan secara teknis). Makna dari Kata ini dapat juga pertahanan dengan latar belakang dinding/tembok atau diatas perahu.
Hal Penting
Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul, dan sikap kesamping. Memiliki 29 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.
2. TEKKI NIDAN
Tekki Nidan berarti Kata kedua dari seri Kata Tekki. Tekki Nidan dan Tekki Sandan dipelajari untuk pertama kali pada level sabuk Coklat, tetapi tidak dipelajari secara intensif hingga tingkat sabuk Hitam.
Hal Penting
Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul dan sikap kesamping. Memiliki 24 gerakan , dengan waktu aplikasi 50 detik.
3. TEKKI SANDAN
Tekki Sandan berarti Kata Tekki yang ketiga dari seri Kata Tekki.
Hal Penting
Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul dan sikap kesamping. Memiliki 36 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.
1. HEIAN SHODAN
Heian berarti “Pikiran Penuh Kedamaian”. Kata ini adalah kata pertama dari lima Kata tingkat dasar, yang diciptakan oleh Yasutsune Itosu (salah satu guru Gichin Funakoshi). Meskipun tidak diketahui bagaimana Kata Heian ini diciptakan, tetapi banyak yang berpendapat bahwa Heian merupakan bagian dari Kata yang lebih tinggi tingkatannya yaitu Kata Kanku-Dai. Itosu menciptakan Kata Heian untuk memperkenalkan Karate kedalam kurikulum sekolah untuk menghilangkan kesan tehnik yang berbahaya yang terdapat pada kata lanjutan. Heian Kata merupakan Kata Shorin, yang memperlihatkan kekuatan dan fleksibelitas gerakan.
Hal Penting :
Sikap kedepan dan Pukulan gerak maju. Memiliki 21 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.
2. HEIAN NIDAN
Heian Nidan berarti seri Heian yang kedua. Aslinya Kata ini merupakan Kata yang pertama, tetapi Gichin Funakoshi merubahnya, karena Kata ini lebih sulit untuk dipelajari maupun mengajarinya. Kata ini berhubungan dengan Kata Bassai-Dai.
Hal Penting :
Sikap balik kebelakang,tendangan menyamping,membalikan posisi pinggang/pinggul dan kombinasi tehnik. Memiliki 26 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.
3. HEIAN SANDAN
Heian Sandan berarti Heian yang ketiga dari seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Jitte.
Hal Penting :
Sikap kesamping dan tangkisan atas (atas bahu/kepala). Memilki 20 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.
4. HEIAN YONDAN
Heian Yondan berarti Heian keempat dari seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Kanku-Dai.
Hal Penting :
Pengembangan/kontraksi, tangkisan dan tehnik penyelesaian. Memiliki 27 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.
5. HEIAN GODAN
Heian Godan berarti Kata Heian kelima dari Seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Gankaku.
Hal Penting :
Fleksibilitas dan Keseimbangan. Memiliki 23 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.
Didalam ilmu beladiri Karate sendiri dikenal dengan istilah Kumite (pertarungan) dan Kata (rangkaian dari bentuk/teknik karate)
Kumite : Kumite secara harfiah berarti “pertemuan tangan”. Kumite dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Dalam pemahaman Karate-do murni yang berlandaskan Zen, Kumite tidak dianggap sebagai sebuah bentuk pertarungan, namun didefiniskan sebagai bentuk latihan diantara dua orang yang saling berhadapan dalam sebuah arena, berusaha secara keras dan sportif untuk saling menunjukkan teknik terbaik mereka kepada lawannya dengan tetap tunduk pada aturan yang sangat ketat.
Kata: Kata yang berarti bentuk resmi atau kembangan juga memiliki arti sebagai filsafat. Kata memainkan peranan yang penting dalam latihan karate. Setiap kata memiliki embusen (pola dan arah) dan bunkai (praktik) yang berbeda-beda tergantung dari kata yang sedang dikerjakan. Kata dalam karate memiliki makna dan arti yang berbeda. Bahkan kata juga menggambarkan sesuatu. Inilah kata sebagai filsafat, oleh sebab itulah kata memiliki peranan yang penting sejak jaman dulu dan menjadi latihan inti dalam karate.
Gichin Funakoshi mengambil kata dari perguruan Shorei dan Shorin. Shotokan memiliki 26 kata yang terus dilatih hingga kini. Ada yang populer ada pula yang tidak. Masing-masing kata mempunyai tingkat kesulitan sendiri-sendiri. Karena itu wajib bagi tiap praktisi Shotokan untuk mengulang berkali-kali bahkan ratusan kali.
Secara harfiah KIHON berarti pondasi / awal / akar dalam bahasa Jepang. Dari sudut pandang diartikan sebagai unsur terkecil yang menjadi dasar pembentuk sebuah teknik yang biasanya berupa rangkaian dari beberapa buah teknik besar.
Dalam Pencak Silat mungkin Kihon bisa dianggap sama dengan jurus tunggal, Sedangkan dalam Karatedo sendiri Kihon lebih berarti sebagai bentuk – bentuk baku yang menjadi acuan dasar dari semua teknik /
gerakan yang mungkin dilakukan dalam Kata maupun Kumite.
Kihon dalam Karate haruslah bermula dari pinggul pada saat akan memulai sebuah Kihon apapun seluruh anggota tubuh haruslah dalam posisi dan kondisi Shizentai tanpa ketegangan sedikitpun juga. Bersamaan dengan memulai gerakan harus dilakukan pengambilan nafas lewat hidung yang kemudian dimampatkan secara terfokus ke arah dengan jalan pengerasan daerah perut bagian bawah secara cepat dan pada saat gerakan sudah sempurna bentuk & arahnya nafas dikeluarkan lewat mulut sambil mengeraskan anggota tubuh yang berkaitan dengan bentuk Kihon yang dilakukan. Begitulah gambaran paling terinci dari sebuah Kihon bila diamati secara lambat sekali.
1. Dengan memberi beban pada pergelangan kaki
2. Beri beban pada pergelangan kaki.
3. Dari posisi zenkutsu dachi, lakukan tendangan uhiro ditempat dengan benar.
4. Lakukan minimal 10 x untuk masing-masing kaki.
Tendangan yoko kekomi-geri adalah tendangan lurus yang mengarah kesamping dari bagian tubuh . dalam melakukan tendangan ini tidaklah susah hanya dengan mengangkat kaki setinggi lutut kemudian dengan power doronglah lurus ke arah samping dengan posisi pergelangan kaki seperti posisi pisau kaki . akan tetapi perlu diingat latihan dengan teratur agar bisa mendapat hasil yang maksimal .
Gambar dibawah ini cara untuk melakukan yoko kekomi-geri :

Pada awalnya maegeri adalah tendangan yang mengarah lurus kedepan dengan sasaran perut . tendangan maegeri dapat dilakukan ketika kita akan melakukan counter attack ( membalas serangan ) , bukan hanya itu juga tendangan maegeri juga bisa dilakukan ketika menyerang bahkan dalam posisi bertahan sekalipun . tendangan maegeri juga merupakan tendangan yang memiliki power dan speed yang sangat baik , tergantung dari seseorang yang melakukannya apabila meiliki power dan speed ketika melakukannya . maka tendangan maegeri sangatlah berbahaya apabila mengenai sasaran , dengan timing yang tepat saat melakukannya maka tidak diragukan lagi untuk tepat mnegenai sasaran .

Dalam beladiri karate bukan hanya pukulan , tendangan , tangkisan yang diajarkan akan tetapi teknik bantingan juga diajarkann . teknik bantingan tersebut sangat lah berguna ketika posisi kita sedang berdekatan dengan lawan , bukan hanya membalas serangan dengan pukulan dan tendangan akan tetapi kita juga dapat menggunakan dengan bantingan tersebut .
salah satu contoh teknik bantingan :


Saya akan menambahkan sejauh yang saya ketahui:
Sebelum adanya Lemkari dan Inkai, perguruan karate ini bernama PORKI yang dibentuk oleh para eks mahasiswa lulusan Jepang yaitu Bp Muchtar Ruskan, Bp Baud dan Bp Karyanto, ini sekitar thn 64 (tepatnya saya lupa). Saya sendiri mulai masuk Karate pada tahun 1966. Waktu itu yang aktif di PORKI adalah bp Baud sebagai ketua harian dan bp Karyanto.
Pada kongres FORKI th 1970 terjadi perpecahan FORKI, yaitu antara bp Sabet Muchsin dan bp Anton L, bp Sabet didukung mayoritas peserta, sementara bp Anton L 100% didukung pengda Jawa Barat dan sebagian DKI. Saya sendiri waktu kongres itu ikut sebagai peserta dari Jawa Barat. Pada waktu kongres tersebut kita yang mendukung bp Anton L walk out dari kongres, tetap menyandang nama FORKI. Atas prakarsa bp Wijoyo Suyono dikumpulkanlah seluruh perguruan Karate yang ada di Indonesia saat itu yang semuanya terkumpul +/-25 perkumpulan ( spt, Wado Ryu, KKI, Kala Hitam, MKC, BKC, Black Panther dlsb) dan disepakati membentuk wadah federasi yaitu FORKI, kita disarankan mengganti nama, disepakatilah namanya LEMKARI lambangnya pada saat itu tidaklah seperti yang sekarang ini, sementara pimpinan bp Sabet mengganti namanya menjadi INKAI.
Dan bp Baud sendiri yang tidak mau ribut-ribut membentuk INKADO, Juga atas prakarsa dan difasilitasi oleh bp Wijoyo Suyono, diadakanlah Kongres I LEMKARI di Pandaan pada tahun 1972,dihadiri oleh bp Anton L, bp Karyanto, bp Agustar Idris, juga hadir bp Wijoyo Suyono, bp Seno Hartono, saya juga ikut dalam kongres tersebut mewakili JABAR (saya masih punya foto2 dokumentasi kongres tsb.)Pada saat kongres tersebutlah disepakati lambang LEMKARI seperti yang sekarang. Demikianlah sedikit yang saya alami dan ketahui, semoga ada manfaatnya untuk melengkapi sejarah.
OSH !!
1. Sanggup memelihara kepribadian
2. Sanggup patuh pada kejujuran
3. Sanggup mempertinggi presati
4. Sanggup menjaga sopan santun
5. Sanggup menguasai diri
Mawashi-geri adalah tendangan lurus mengarah ke arah pipi, ke arah kepala, dan ke arah punggung. terkadang dalam sebuah pertandingan banyak karateka yang menggunakan tendangan ini , agar bisa memperoleh ippon atau 3poin .
Mawashi-geri akan mendapatkan nilai ippon jika dilakukan dengan benar sesuai dengan kriteria yang sudah di buat Federasi Olahraga Karateka Indonesia (FORKI). Salah satu kriteria yang dimaksut adalah Baik Bentuk artinya dalam saat mengangkat, mengayun, dan saat pelepasan tendangan bentuknya harus baik .
Banyak karateka saat melakukan mawashi geri ketepatannya kurang artinya saat melakukan tendangan, arah tendangan mereka tidak jelas, saat mengangkat kaki, karateka goyang, saat menurunkan tendangan, karateka goyang, dan tendangannya juga kurang di kontrol. salah satu bentuk agar dapat membentuk tendangan tersebut adlah berlatih menggunakan kettler (pemberat kaki) seberat 3kg atau sesuai dengan apa yang anda punya . dengan cara mudah begini aja saya berlatih .
Dengan latihan menggunakan pemberat kaki seperti gambar diatas diharapkan ketepatan tendangan dapat meningkat karena didalamnya adalah latihan kombinasi yaitu kombinasi antara kuda-kuda, konsentrasi, dan keseimbangan.